Apakah anda pernah mendengar We Know Nothing atau We Know All Thing? Apakah anda sudah mengerti arti atau terjemahan pada kalimat di atas? We KnowNothing dalam bahasa Indonesia artinya adalah kita tidak mengerti apapun. Pasti anda akan mencari tahu tentang sesuatu bukan? Berbeda apabila anda We Know All Thing yang artinya adalah kita tahu segalanya. Apabila kita sudah tahu segalanya, kita tidak akan mencari tahu tentang suatu apapun. Dan kita tidak akan mencoba hal-hal yang baru.
Saya sendiri merasa bahwa tidak mengetahui apapun dan harus masih mencari tahu tentang sesuatu, pengetahuan dan hal-hal baru di dunia ini yang jumlahnya tak terbatas. Sebelumnya saya akan membahas tentang makna kalimat tersebut, apakah anda pernah membayangkan apabila anda menjadi orang yang berpikiran bahwa anda adalah seseorang yang tidak mengetahui apapun? Maka apa yang akan terjadi dengan orang di sekitar anda? Contohnya, anda adalah seorang pelajar yang tidak mengetahui apapun maka anda akan bertanya atau mencari tahu hal-hal yang belum anda ketahui.
Dalam menggali ilmu biasanya langsung berfikir tentang sekolah padahal menggali ilmu di bagi menjadi 2, yaitu formal dan informal:
- Pendidikan formal: merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.
- Pendidikan informal: paling banyak pada terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar adalah TPA atau tempat pendidikan Al – Quran, yang banyak terdapat di mesjid dan sekolah minggu yang terdapat di gereja. Selain itu juga terdapat berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Dalam dunia yang terus berkembang, kita di tuntut untuk terus belajar dan menggali ilmu atau informasi. Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam menggali informasi itu dengan cara membaca, bergaul, bermain dan sebagainya. Kita harus membuka wawasan ke lingkungan sekitar, kita harus membuka mata dan telinga apa yang ada di sekitar kita karena apa yang kita dapatkan di sekolah atau di kuliah tidak akan berguna apabila kita tidak mengaplikasikannya di masyarakat. Di era globalisasi ini memang setiap individu di tuntut untuk kreatif, tentunya kekreatifan ini di dapat dari masyarakat. Berbeda jika orang yang menutup telinga dan mata akan apa yang terjadi di masyarakat tidak akan pernah berkembang. Maksudnya menutup telinga dan mata pada kalimat tersebut adalah tidak mau mencari informasi dari lingkungan sekitar, baik dari dunia nyata maupun dunia maya.
Belajar untuk hidup dan hidup untuk belajar adalah kata yang mempunyai makna sama yang intinya sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran akan terus menerus belajar karena ilmu itu tidak akan habisnya.
Tanpa belajar orang tidak akan mungkin bisa hidup, orang yang tanpa ilmu tentu tidak akan ada gunanya, tidak pula ada harganya karena dari seberapa ilmu yang kita punya disitulah kita di hargai. Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya di lakukan di sekolah maupun di kampus. Belajar juga dapat di lakukan di rumah, baik dengan PR ataupun tidak. Belajar yang di lakukan dengan terburu-buru dan waktu yang sedikit mengakibatkan dampak yang tidak baik.
SMA Tokyo adalah SMA yang yang level menengah ke atas. SMA Tokyo berdiri pada tahun 1960 sama halnya dengan sekolah-sekolah lainnya di Jepang. Sekolah itu mempunyai fasilitas yang cukup lengkap. SMA Tokyo adalah sekolah yang menganut system full time course dengan waktu belajar adalah dari hari senin sampai hari jumat. Sekolah itu bertujuan untuk mengarahkan lulusannya ke perguruan tinggi. Ada 1500 siswa di SMA Tokyo, terdiri dari 50 kelas masing-masing kelas terdiri dari 30 siswa. Mereka semua di ajar oleh 100 guru tetap dan 30 guru honorer. Sama dengan SMA lainnya di Jepang, jam pertama masuk jam 09.00 sampai jam 15.00. ada 31 pelajaran selama 5 hari, masing-masing hari ada 6 jam kecuali pada hari rabu terdapat 7 jam pelajaran. Satu jam pelajaran sekitar 50 menit.
Ciri khas SMA Tokyo adalah adanya reading session yang diselenggarakan untuk siswa kelas 1 dan kelas 2. pada kegiatan ini masing-masing kelas di anjurkan untuk memilih satu buku yang di diskusikan bersama di dalam kelas. Kegiatan ini di harapkan untuk memberikan pemahaman yang luas dan saling pengertian antar siswa dalam mengeluarkan pendapat mengapresiasikan pendapat dari orang lain.
SMA Tokyo juga telah menjalin hubungan dengan Sister School dengan Melbourne Girl School di Australia. Beban biaya program pertukaran siswa ditanggung sepenuhnya oleh orang tua murid dan program ini juga di tawarkan kepada siswanya. Oleh karena itu, program ini hanya dapat diikuti oleh keluarga yang mempunyai ekonomi lebih.
SMA Tokyo juga mengundang mahasiswa asing yang sedang belajar di berbagai universitas untuk memberikan informasi tentang negaranya kepada siswa-siswa melalui pertukaran budaya. Begitu beragamnya kegiatan belajar mengajar di Negara Jepang sehingga membuat jenuh dalam proses belajar. Hal tersebut sangatlah berbeda dengan Negara kita di Indonesia yang hanya itu-itu saja dan tidak bervariasi.
Sampai saat ini kita masih bermalas-malasan sekolah maupun kuliah. Mereka maupun saya juga terkadang berpikiran bahwa sekolah atau kuliah itu hanya cuma formalitasKarena setelah sekolah dan kuliah kita dituntut untuk bisa kerja. Sedangkan sekarang ini kita sering mendengar kisah orang sukses yang tingkat pendidikannya tidak tinggi. Mereka yang sukses mempunyai skill yang kuat. Mungkin skill mereka bukan di bidang akademis, tetapi di bidang lain. Mereka juga biasanya mempunyai niat dan usaha yang gigih. Sehingga perpaduan dari ilmu atau skill dan usaha akan menciptakan suatu kesuksesan.
Belajar tidak hanya lewat sekolah. Masih banyak tempat untuk dijadikan sebuah tempat untuk belajar, misalnya adalah pengalaman. Saat kita sukses, kita terus belajar belajar agar dapat mempertahankan kesuksesan. Disaat gagal, itu artinya kita harus belajar dan berusaha lebih keras lagi agar dapat apa yang kita capai. Orang kaya harus belajar berbagi kepada sesame. Sedangkan orang yang kurang mampu harus berusaha yang lebis keras lagi agar kebutuhannya tercukupi.
“Jika kau hanya melakukan apa yang kau tahu bisa kau kerjakan, kau tidak akan bisa berbuat lebih” – Tom Krause (1934)
Kalimat itu menjelaskan jika kita hanya melakukan apa yang kita bisa dan kita ketahui saja maka kita tidak akan mendapatkan hal yang baru dan hal yang berguna lainnya yang belum kita ketahui. Mencoba hal baru adalah hal yang dianjurkan dalam quotes ini, karena dengan mencoba hal baru dan belum pernah kita lakukan maka akan memberikan pengetahuan baru yang tentunya akan berguna utnuk masa depan kita nanti. Seperti yang kita ketahui pengalaman adalah guru yang paling baik, maka dari itu dengan mencoba berbagai hal kita akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membuat kita semakin pintar dan semakin matang.
JANGAN TAKUT GAGAL
Bill Gates adalah orang terkaya di dunia selama 14 tahun berturut – turut . Kekayaan nya pada tahun 2009 mencapai US $ 58 milyar atau bisa dikatakan lebih besar dari cadangan devisa Negara Indonesia . Tapi apakah ia tidak pernah mengalami kegagalan ?
Banyak orang yang membicarakan tentang keberhasilannya , padahal ia juga mengalami banyak kegagalan di antara nya adalah :
- Pada tahun 1998 – 2001 Bill Gates meluncurkan Auto PC untuk merevolusi hiburan dalam mobil . Namun mobil – mobil sudah dilengkapi dengan berbagai macam CD – Player , GPS , dan sebagainya sehingga produknya tidak diminati .
- Pada 1995 – 1996 Bill Gates meluncurkan program BOB namun sayangnya program tersebut membutuhkan kinerja lebih banyak dari yang dimiliki oleh kebanyakan computer yang ada pada masa itu dan pasar pun tidak menerimanya .
- Pada tahun 1991 Bill Gates merancang program CAIRO dan setelah menghabiskan banyak uang dan waktu akhirnya CAIRO dibatalkan .
- Bill Gates membuat sebuah took music online MSN music pada tahun 2004 kemudian gagal lalu dibuat lagi UGRE pada tahun 2006 dan kemudian gagal juga .
- Program origami / UMPC yang dirilis pada tahun 2006 juga pernah gagal dipasarkan .
Bill Gates menunjukkan orang yang berkali – kali gagal saja bisa menjadi orang terkaya di dunia . Kegagalan dan kesuksesan terkadang berjalan secara pararel . Kita bisa mengalami kegagalan dan keberhasilan dalam waktu yang bersamaan .
Orang sukses adalah orang yang mampu bangkit dari kegagalan , bukannya orang yang tidak pernah mengalami kegagalan sama sekali . Kebanyakan orang sukses memang seperti itu , meski tidak semua orang sukses melalui jalan penderitaan dan kegagalan . Meskipun demikian kesuksesan sebuah usaha membutuhkan perjuangan yang tidak pernah mengenal lelah .
Saya pernah mendengar seseorang yang mengatakan bahwa kita harus meniru seekor ulat. Mungkin bagi sebagian orang, ulat adalah binatang yang menjijikan. Tapi kita tahu ulat akan melewati suatu proses yang disebut metamorfosis yang akan mengubah dirinya menjadi kupu-kupu. Begitulah seharusnya kita. Hidup itu harus ada perubahan. Jika dulu kita adalah seekor ulat, maka kita harus melalui proses metamorfosis agar kita bisa menjadi kupu-kupu. Jika diibaratkan sebuah computer, kita harus melakukan upgrade setiap ada update terbaru dari sebuah aplikasi. Fungsinya adalah agar kita bisa merasakan fitur terbaru dari aplikasi tersebut. Kita juga bisa membandingkan antara veri yang lama dengan versi yang baru.
Tidak ada kata berhenti untuk belajar dalam hidup ini. Karena hidup dan kehidupan terus berjalan. Apa yang menimpa, apa yang terjadi dan apa yang sudah menjadi “bubu” itu semua pasti ada hikmahnya. Bahkan dalam islam ada sebuah tuntutan yang disampaikan oleh Rasul kita nabi Muhammad SAW. Dengan hadistnya yang artinya adalah “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)” (HR. Ibnu Majah). Kenapa tidak boleh berhenti belajar? Dengan belajar kita akan tahu antara yang boleh dengan yang tidak boleh.
Memang sekolah-sekolah formal sudah kita laksanakan tapi yang namanya belajar bukan cuma formal saja. Bahkan makan saja kita harus belajar. Bagaimana adab orang makan, bagaimana doa mau makan, bagaimana doa setelah makan dan lain-lain.
Renungan tentang “belajar” yang dipetik dari Hadits (dari Buku Pintar Hadits, Syamsul Rijal Harid, BIP, Agustus 2008):
201: Tidak pantas bagi orang bodoh mendiamkan kebodohannya.
202: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
204: Jika engkau pergi lalu mempelajarinya suatu bab ilmu yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibandingkan sholat seribu roka’at.
205: Belajar ilmu itu menghapus dosa-dosa besar dan belajar Al Qur-an itu menambah pengertian akan agama.
206: Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Alloh mempermudah baginya suatu jalan menuju surga.
Renungan tentang “belajar” dari bab Lun Yu yang membuat saya kurang mengerti:
Bab 14 pasal 24: Dahulu belajar untuk meningkatkan diri sendiri. Sekarang belajar untuk memperlihatkannya kepada orang lain.
Bab 8 pasal 9: Rakyat hanya melaksanakan apa yang boleh dilakukannya dan tidak boleh mengetahui apa yang boleh diketahuinya.
Menjadi manusia utuh, disadari atau tidak, menjadi cita-cita kita. Aristoteles, di samping Plato, filosofi yunani terbesar, menawarkan itu: Jalan untuk menjadi utuh. Barangkali kita ragu apakah seorang pemikir yang hidup 2300 tahun yang lalu masih dapat menunjukkan suatu jalan bagi kita, manusia abad ke 21. Tetapi Aristoteles, bersama plato, sampai hari ini menjadi acuan pemikiran para filosofi. Pernah, selama seribu tahun, Aristoteles agak dilupakan. Yang menemukan kembali adalah para filosof Islam, terutama Ibn Rushd (1126 – 1198), sang bijak dari Cordova. Dari Ibn Rushd, Aristoteles dikenalkan ke Eropa abad pertengahan dimana Thomas Aquinas (1225-1274) menjadikan dasar system filosofinya. Sejak itu Aristoteles dikenal sebagai “sang filosof”.
Aristoteles adalah filosof Yunani pertama yang menulis sebuah “etika”. Tulisan dengan tujuan agar manusia hidup dengan bijaksana. Gagasan dasar Aristoteles adalah bahwa manusia hidup dengan bijaksana semakin ia mengembangkan diri secara utuh. Dan itu di capai dengan memperlihatkan bagaimana manusia dapat mengembangkan diri, dapat membuat potensi-potensinya menjadi nyata, dan bagaimana karena itu ia menjadi pribadi yang kuat. Menjadi pribadi yang kuat berarti berhasil dalam kehidupan sebagai manusia.
Menurut Aristoteles, setiap tindakan manusia pasti memiliki tujuan tertentu. Ada dua macam tujuan: tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara hanyalah sarana untuk tujuan lebih lanjut. Tujuan akhir adalah tujuan yang tidak kita cari demi tujuan lebih lanjut, melainkan untuk diri sendiri, tujuan yang kalau tercapai, mestinya tidak ada lagi yang masih diminati selebihnya. Jawaban yang diberikan Aristoteles untuk tujuan akhir ini menjadi sangat berarti dalam sejarah etika selanjutnya, yaitu: kebahagiaan! Kalau seseorang sudah bahagia, tidak ada yang masih diinginkan.
Dua pengertian yang paling penting adalah bahwa hidup secara moral membuat manusia bahagia, dan bahwa kebahagiaan tidak diperoleh dengan malas-malas hanya ingin menikmati segala hal enak, melainkan dengan secara aktif mengembangkan diri dalam dimensi yang hakiki bagi manusia.
BELAJAR YANG BAIK
Pertama, Niat dan berdoa.
Kalau tidak ada niat, belajar sekeras apapun tidak ada gunanya. Berdoalah kepada Tuhan YME agar proses belajar dapat dimudahkan oleh-Nya.
Kedua, Membaca.
Kamu harus rajin membaca, karena dengan membaca,
wawasan kita akan bertambah luas.
Ketiga, Selalu membuat ringkasan pelajaran.
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana, sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada.
Keempat, Rajin mengulang pelajaran.
Jangan bosan mengulang apa yang baru saja dipelajari, sehingga diharapkan hal yang sudah dipelajari selalu tersimpan di ingatan kita.
Kelima, Belajar dengan serius dan tekun.
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian.
Keenam, Hindari belajar berlebihan.
Bila menjelang ujian, biasanya para pelajar belajar semalam suntuk alias sistem SKS (sistem kebut semalam). Cara seperti ini sebaiknya dihindari, karena pelajaran yang kamu pelajari pun tidak akan masuk sepenuhnya dan dapat merusak kesehatan juga. Justru, bila esok harinya kamu akan ujian, ada baiknya kamu tidur tepat waktu.
Ketujuh, Aktiflah dalam bertanya.
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakanlah kepada guru, teman atau orang tua. Semakin banyak bertanya, maka kita akan selalu ingat dengan jawabannya.
Kedelapan, Belajar kelompok.
Belajar kelompok juga merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan. Dengan adanya teman, acara belajar kamu jadi lebih semangat dan bisa sama-sama mencari jawaban dari soal yang paling sulit sekalipun.
Berikut ini contoh cara agar belajar di bangku kuliah:
1. Ketahui dan baca buku referensi yang ditunjukkan dosen kita. Baca buku referensi minimal dua kali agar isi buku itu benar-benar Anda pahami. Buku referensi biasanya juga akan disampikan oleh dosen dalam kuliahnya dan juga yang akan keluar ketika ujian.
2. Dengarkan kuliah dosen walau membosankan. Jangan tergoda untuk asyik sendiri ketika jam kuliah. Catat juga apa yang disampaikan dosen. Biasanya apa yang disampaikan dosen akan keluar ketika ujian.
3. Bentuk kelompok belajar yang anggotanya memang serius untuk belajar dan membagi ilmu di antara mereka. Dengan membentuk kelompok belajar, pemahaman dan wawasan kita tentang sesuatu topik akan lebih matang dan mendalam.
4. Bagi SKS yang Anda ambil dalam setiap semester secara seimbang dalam jumlah dan tingkat kesulitan. Jangan hanya mengambil pelajaran yang mudah saja atau sebaliknya sulit semua dalam satu semester. Hal ini agar tingkat stres kita merata, tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi dalam semester tertentu yang membuat akhirnya irama belajar kita menjadi tidak konstan.
5. Biasakan belajar rutin. Tidak peduli ada atau tidak ada ujian. Jangan belajar dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Selain meningkatkan stres, SKS membuat ilmu yang kita pelajari menjadi dangkal dan sulit dipahami.
6. Jangan lupa untuk menjaga hubungan baik dengan dosen (tetapi tidak perlu sampai menjilat). Kadangkala dosen memberikan nilai berdasarkan subyektivitas tertentu. Salah satunya dari ia mengenal mahasiswanya atau tidak. Dosen yang mengenal mahasiswanya akan lebih tidak tega untuk memberikan nilai jelek.
7. Jangan tergoda untuk menyontek walau Anda tidak bisa mengerjakan ujian atau tugas yang diberikan dosen. Menyontek hanya akan menumbuhkan mental pengecut dan pecundang. Membuat kita malas belajar karena terbiasa mengambil jalan pintas(menyontek). Apalagi jika ketahuan, citra kita di mata dosen dan mahasiswa lainnya akan hancur.
Hidup tanpa ilmu bagaikan kapal tanpa nahkoda, tidak jelas arah tujuannya, kita akan terombang-ambing di tengah luasnya samudera. Sungguhlah sangat mustahil menjalani kehidupan tanpa bekal ilmu sedikitpun. Kita akan mudah di bodohi orang, dimanfaatkan orang dan hal tidak enak lainnya yang menyebabkan kita terus berada pada posisi dibawah. Lepas dari belenggu kebodohan, itulah makna sesungguhnya dari proses belajar.
ANJURAN MENCARI ILMU, BELAJAR DAN MENGAJARKANNYA SERTA KEUTAMAAN ILMU, ORANG ‘ALIM DAN ORANG YANG BELAJAR
Rosulullah Saw bersabda, “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Dia akan memberikan kepahaman agama kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rosulullah Saw bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata mutiara dan emas pada babi hutan.” (HR. Ibnu Majah dan lainnya)
Keterangan:
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam, pria maupun wanita. Kewajibannya tidak terbatas pada masa remaja, tetapi sampai tua pun kewajiban mencari ilmu tidak pernah berhenti.
Dalam kitab “Ta’limul Muta’allim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut terlebih dahulu adalah “ilmu Haal” yaitu ilmu yang seketika itu pasti digunakan dan diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu Tauhid dan ilmu Fiqih. Di dalam ilmu Tauhid yang harus dipelajari dahulu mengenal ke-Esaan Allah serta sifat-sifat-Nya yang wajib dan muhal, kepercayaan kepada malaikat, kitab-kitab Allah, para Rosul, hari kiamat dan takdir dan buruk adalah dari Allah. Kemudian di dalam ilmu Fiqih yang harus dipelajari berkisar tentang Ubudiyyah dan Muamalah.
Apabila dua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainnya, misalnya ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi manusia.
Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih mengutamakan ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak menjadi orang yang buta agama dan menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu umum yang beraneka ragam macamnya.
Rosulullah Saw bersabda, “Terhadap orang yang mencari ilmu, malaikat membentangkan sayap-sayapnya untuknya karena rela terhadap apa yang dicari.” (HR. Ibnu Asakir)
Rosulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang kedatangan ajal, sedang ia masih menuntut ilmu, maka ia akan bertemu dengan Allah di mana tidak ada jarak antara dia dan antara para nabi kecuali satu derajat kenabian.” (HR. Thabrani)
Keterangan:
Mencari ilmu adalah amal yang mulia dan terpuji. Khususnya ilmu agama Islam. Sebab, dengan menekuni ilmu-ilmu agama, berarti dia telah merintis jalan untuk mencari ridho Allah. Dengan ilmu itu ia dapat menghindari larangan-larangan Allah dan menjalankan perintah-Nya. Karena itulah para malaikat selalu melindungi orang-orang yang sedang menuntut ilmu. Dan kelak di hadapan Allah mereka mendapat kemuliaan yang hanya terpaut satu derajat dengan para nabi.
Rosulullah Saw bersabda, “Dunia itu dilaknat, dan dilaknat pula apa yang ada di dalamnya kecuali zikir (ingat) kepada Allah beserta apa-apa yang mengikutinya, orang ‘alim dan orang yang belajar.” (HR. Turmudzi)
Rosulullah Saw bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah orang Islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan:
Dunia beserta isinya dilaknat oleh Allah kecuali zikir kepada-Nya dan amalan-amalan yang bisa membuat orang ingat kepada-Nya, orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu. Lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dibanding sedekah harta benda. Mengapa demikian ? Karena mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti menanam amal yang muta’addi (dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat dinikmati orang lain
Rosulullah Saw bersabda, “Ilmu itu lebih utama dari pada ibadah, sedang sebaik- baik agama adalah sifat waro’. ” (HR. Thabrani)
Keterangan:
Waro’ ialah menjauhkan diri dari dosa, barang syubhat dan maksiat. Sedang barang syubhat ialah barang yang masih diragukan halal dan haramnya. Hanya orang-orang yang berilmulah kiranya yang dapat menjalankan ibadah dengan baik dan sempurna serta berlaku waro’ dalam segala perilakunya.
No comments:
Post a Comment