Friday, May 4, 2012

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Permintaan
          Dalam kehidupan sehari – hari manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi mulai dari kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder. Oleh karena itu adanya kebutuhan terhadap satu atau beberapa macam barang yang senantiasa harus dipenuhi setiap orang melahirkan permintaan. Permintaan diartikan sebagai kesanggupan pembeli untuk meminta atau membeli berbagai jumlah barang atau jasa pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu. Dalam konsep permintaan, perbandingan hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta disebut hokum permintaan. Berikut ini bunyi hukum permintaan yang dikemukakan oleh Alfred Marshall.
          “ jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang akan diminta akan berkurang. Sebaliknya, jika harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta kan bertambah. “
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan
1.     Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen naik, konsumen cenderung membeli barang banyak. Sebaliknya, jika pendapatan konsumen turun, maka konsumen cenderung membeli barang lebih sedikit.
2.     Harga barang substitusi dan komplementer
Perubahan harga barng yang memiliki fungsi yang sama,akan mempengaruhi jumlah barang yang akan diminta. Jika harga barang substitusi naik, konsumen cenderung meminta barang lebih banyak.
3.     Selera konsumen
Jika selera konsumen naik, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah.
4.     Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatkan jumlah barang yang diminta.
5.      perkiraan harga ke depan
jika konsumen memperkirakan harga suatu barang akan naik dikemudian hari maka jumlah barang yang akan dibeli akan lebih banyak pada masa  sekarang ini.
Kurva permintaan
Kurva diatas menunjukan bahwa permintaan sangat bergantung pada harga, jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang.
Penawaran
          Penawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu tingkat harga tertentu dan dalam periode tertentu. Dalam konsep penawaran, perbandingan hubungan antara harga dan jumlah barang yang dijual  disebut hukum penawaran. Berikut ini bunyi hukum penawaran yang dikemukakan oleh Alfred Marshall.
          “ jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebaliknya, jika harga suatu barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang.”
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran
1. Biaya produksi
Jika biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi barang rendah, maka jumlah barang yang dihasilkan(ditawarkan) akan banyak. Sebaliknya, jika biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi barang besar, maka jumlah barang yang dihasilkan(ditawarkan) akan sedikit.
      2. Kemampuan perusahaan berproduksi
Jika perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menghasilkan produk, tentu jumlah produk yang dihasilkan juga akan semakin besar sehingga jumlah barang yang ditawarkannya pun akan semakin tinggi dan besar.
      3. Harapan perusahaan
Jika pengusaha memiliki harapan besar untuk mendapatkan laba dari usahanya, maka produk yang dihasilkan pun akan semakin besar sehingga meningkatkan julah barang yang akan ditawarkan.
      4. Ketersediaan sumber produksi
Jika cukup banyak tersedia sumber produksi, maka proses produksinya akan semakin lancer sehingga memungkinkan untuk memperbesar jumlah yang dihasilkannya.
      5. Jumlah barang yang diminta konsumen
Semakin besar jumlah barang yang diminta konsumen, maka akan mendorong perusahaan untuk memperluas produksinya sehingga jumlah produknya yang di hasilkan semakin besar.
Kurva penawaran
Kurva diatas menunjukan bahwa penawaran sangat bergantung pada harga, jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah.
Contoh kasus
Liputan6.com, Jakarta: Kenaikan Bahan Bakar Minyak atau BBM baru akan dimulai 1 April mendatang. Tapi dampaknya sudah terasa sekarang. Harga-harga berbagai kebutuhan pokok naik. Padahal belum disetujui DPR. Demikian informasi yang dirangkum SCTV, Kamis (8/3).
Pemerintah memang mau tak mau mengusulkan kenaikan harga BBM. Sebab jika tidak biaya subsidi bakal melonjak menjadi Rp 191 triliun tahun ini. Perubahan harga ini dipicu harga minyak mentah yang mencapai US$ 118 dollar per barrel. Kalau ada kenaikan BBM pasti itu pilihan terakhir, pilihan yang pahit. Persoalannya adalah sekarang bagaimana agar masyarakat yang terkena dampak itu kita lindungi buruh, petani, nelayan, masyarakat rentan, UMKM,” tutur Menko Perekonomian Hatta Radjasa.
Menyikapi situasi ini pemerintah menyatakan memiliki program untuk menekan dampak kenaikan harga BBM terhadap masyarakat miskin. Kompensasi ini nantinya akan berupa bantuan langsung sementara masyarakat sebesar Rp 150 ribu per keluarga. Dana dibagikan untuk 18 setengah juta keluarga miskin dengan anggaran Rp 25,6 triliun.
Kedua berupa tambahan subsidi beras miskin selama dua bulan. Anggarannya sebesar Rp 5,3 triliun. Ketiga subsidi berupa penambahan jumlah beasiswa untuk pelajar dari keluarga miskin dengan anggaran Rp 3,4 triliun. Kemudian keempat subsidi bagi angkutan umum massal seperti kapal penumpang, kereta api, serta bus umum sebesar Rp 5 triliun.
Pengamat Ekonomi Didik J. Rachbini menilai bengkaknya subsidi BBM saat ini adalah buah dari lemahnya peran negara menentukan alokasi anggaran. “Karena salah kaprah dalam kebijakan BBM yang ragu-ragu atau momentumnya hilang. Dan salah kaprah APBN-nya menjadi hancur dan tidak mempunyai kapasitas untuk membangun infrastruktur,” jelas Didik.(AIS).
Pemecahan masalah
Kenaikan harga bbm yang cukup signifikan membuat semua harga bahan poko melambung. Kenaikan harga bbm mulai di jalankan pada awal april tetapi nyatanya sekarang ini harga-harga lain sudah merangkak naik. Hal ini cukup membuat penduduk indonesia kalang kabut atas semua ini.
Pemerintah telah menyiapkan siasat dalam menanggapinya yaitu :
  • Bantuan langsung tunai sementara kepada keluarga miskin sebesar Rp. 150 ribu / keluarga
  • Tambahan subsidi beras kepada keluarga miskin selama dua bulan
  • Subsidi penambahan jumlah beasiswa kepada keluarga miskin
  • Subsidi bagi angkutan umum masal seperti kapal penumpang, kereta api, dan bus umum.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari diskusi ini adalah :
1.     Banyak faktor permintaan dan penawaran yang apabila suatu harga pokok naik maka akan berakibat juga kepada kenaikan harga yang lainnya.
2.     Kenaikan harga bbm yang akan baru dilaksanakan april nyatanya membuat harga bahan rumah tangga naik sebelum bulan april.
3.     Banyaknya siasat yang di keluarkan pemerintah guna menanggulangi krisi yang akan di hadapi apabila kenaikan ini terjadi.
Saran
Saran untuk pemerintah yaitu apabila benar terjadi kenaikan harga bbm terjadi agar tidak terlalu berdampak membuat harga bahan pokok adalah dengan mengadakan sesering mungkin operasi pasar. Karena dengan ini dirasa bisa sedikit membuat penahanan harga bahan pokok yang melambung.
Sumber:
-      Eeng ahman. Membina kompetensi ekonomi untuk kelas X. grafindo media pratama.
-      Endro sariono. Slamet subekti. Burhanuddin A. usman. M.jaharuddin. M.alwi. manusia dan perilaku ekonomi. Ganeca
-      http://liputan6.com
-      http //Rizky Satria Nugraha.blogspot.com

No comments:

Post a Comment