Friday, May 4, 2012

Sejarah Shinkansen

Shinkansen terkenal dengan kereta yang tepat waktu. Pada tahun 2003, JR Central melaporkan bahwa waktu kedatangan Shinkansen adalah maksimum 6 detik dari jadwal. Laporan ini telah memperhitungkan semua faktor dari alam dan kesalahan manusia, dan dihitung lebih dari 160.000 perjalanan Shinkansen. Rekor sebelumnya, pada tahun 1997, adalah 18 detik1).
Rekor menakjubkan lain dari Shinkansen adalah bahwa selama lebih dari 46 tahun operasional Shinkansen, dengan jumlah penumpang mencapai 7 miliar orang, tidak ada kasus kematian penumpang yang diakibatkan oleh derailment dan tabrakan kereta, meskipun di Jepang sering terjadi gempa bumi dan badai taifun. Adanya kasus penumpang yang luka dan meninggal diakibatkan oleh penumpang atau barang bawaannya yang terjepit saat pintu kereta ditutup, oleh karenanya ada petugas di platform Shinkansen untuk mencegah hal tersebut terjadi. Namun, ada juga kasus bunuh diri oleh penumpang yang melompat dari dalam kereta saat sedang bergerak atau bunuh diri dengan berdiam di atas rel saat kereta melintas.
Satu-satunya kasus derailment pada Shinkansen terjadi saat gempa bumi di Chuetsu pada 23 Oktober 2004. Delapan dari sepuluh kereta Toki nomor 325 pada jalur Joetsu Shinkansen keluar rel di dekat Stasiun Nagaoka. Namun, dari 154 penumpang, dilaporkan tidak ada korban yang terluka. Pada saat gempa, sistem deteksi dini gempa di dalam kereta Shinkansen mampu menghentikan kereta dengan sangat cepat. Dan setelah kejadian itu, sistem deteksi dini gempa terus diperbarui, untuk lebih menyelamatkan penumpang di masa datang.
Kehadiran jalur Shinkansen turut memberikan dampak positif pada lingkungan di sekitar stasiun Shinkansen. Jalan raya akan dibangun untuk memberikan kemudahan akses penumpang ke stasiun dan tentunya kemudahan akses ke moda transportasi yang lain. Fasilitas komersial, seperti business center, juga akan dibangun untuk memudahkan pelaku bisnis mengadakan pertemuan di area sekitar stasiun. Perekonomian riil, seperti toko makanan dan minuman, tentunya juga akan berdiri untuk melayani banyaknya penumpang Shinkansen yang setiap hari keluar masuk di area stasiun. Salah satu contoh dampak positif kehadiran Shinkansen adalah di stasiun Shin-Yokohama. Stasiun ini berbeda dengan stasiun Yokohama untuk kereta konvensional. Stasiun baru ini dibangun di tengah-tengah tanah lapang dan pepohonan. Setelah berdiri, stasiun Shin-Yokohama juga menjadi stasiun untuk subway dan terhubung ke moda transportasi yang lain. Dan yang paling utama, keberadaan Shinkansen ikut andil dalam memajukan perekonomian Jepang.

No comments:

Post a Comment